Hanya Ingin Kau TAU..

Masih sama seperti biasanya, tanpa ada kata atau terlebih bongkahan kata. Penyesalan atau apapun itu juga aku tak mengerti.

Sejenak tadi masih terbayang difikiranku. Saat pelajaran fisika tadi siang.. dengan sengaja dan sepengetahuan sang pemilik aku membaca catatan kecilnya. Aku senang, karna ternyata aku tidak sendirian dengan perasaan ini. Bukan apa, namun juga membuatku ingin kembali.
Kevi Abiyyu Widiatmoko, did you hear me?
Dalam catatan itu, aku dibangunkan kembali oleh kenyataan yang ada. Aku mencintaimu, berharap kau kembali dan memelukku mendekap erat diriku seperti dahulu sering kau lakukan. Tahukah engkau bagaimana rasanya?
Dalam catatan itu, teringat sangat jelas bagaimana tanganmu yang kokoh itu menggenggam tanganku erat, tak ingin aku pergi dan lalu sekarang kau mengusirku dan inginkan aku untuk tak lagi sekali kali berada didepan mu.
Dalam catatan kecil itu, aku tak bisa menggambarkan betapa sangat kehilangan hati ini oleh kepergianmu. Dalam catatan mungil itu, hatiku tersentak. Mengingat semua yang terjadi kepada kita. Perasaan, sayang, amarah, benci, dan entah yang mana yang kau berikan saat ini padaku. Dalam catatan yang bukan milikku namun sangat jelas bagiku karna seperti aku, aku merindukanmu kak..
Sejengkal harapan tak pernah ku ijinkan untuk melangkah mundur meninggalkan perasaan yang telah lama aku jaga dan berharap kau takkan pergi untuk waktu yang lama. Mimpi kita yang tak tahu hingga kapan aku akan menjaganya sendirian.. iya dengan kesendirian.

Dengarlah, maafkan aku melukaimu. Maafkan aku yang selalu membuatmu kecewa dan terus seperti itu. Maafkan aku yang tak bisa melepasmu pergi. Maafkan aku dan keegoisan ku.
Dengarlah, aku tahu bukan permohonan maaf yang kau harapkan, tapi kepergianku untuk menghilang dari hidupmu. Menghilang dan tak pernah untuk menguntitmu dan terus mengirimi pesan yang aku tahu sangat membuatmu merasa risi atau apalah itu.. Aku hanya tak tahu bagaimana menghapuskan perasaan yang aku juga tak mengerti mengapa seperti ini rasanya. Yang aku tahu hanya sebatas “Aku menyayangimu kak Kevi..”

listen, forgive me, sorry.