Apakah benar engkau kembali?

Hai, apa kabar kau?
Hahaha lucu ya, setelah sekian purnama. Tiba-tiba saja kau bertanya "Apa yang ngebuat kamu kuat bertahan selama ini?" Dan aku harus memproses kalimat tersebut cukup lama.

Sebentar, saya hapus air mata saya dulu.
Saya masih di perpustakaan kampus.

Kau ingin tahu? Kau itu baterai cadangan ku.
Apapun yang terjadi, aku selalu ingin kembali kepada mu, aku selalu ingin berlari, hanya dan ke arahmu. Kau mau dengar cerita lainnya?

Setahun ini, sebenarnya hatiku seperti dijaga oleh seseorang. Ya, namanya Fikri. Dia temanku di kuliah. Aku tidak tau sejak kapan, tapi aku sangat menyukai kehadirannya. Kami bisa berbincang di telefon hingga satu jam, dan dia bisa saja ke rumahku meskipun jarak rumah kami sejauh Kalimantan.Tidak lantas aku jatuh atau dia menjatuhkan segalanya, hanya saja, kami seperti itu. Dan aku sendiri tidak tau bagaimana mulanya dan bagaimana akhirnya. Tapi aku ingin memberi tahumu satu hal, aku sempat mengutarakan perasaanku terhadapnya, itu setahun yang lalu.
Beberapa waktu terakhir, dia mulai berubah. Bukan menjauh ya, dia semakin dekat. Aku bukan terlalu percaya diri, tapi semoga kau masih ingat, perasaanku terlalu teramat peka. Dan kemudian, dia mengatakan segalanya. Aku tidak sanggup menahannya pergi.....

Saat itu, aku sedang bahagia-bahagianya. Bukan karena Fikri, tapi karena kau kembali. Ya aku tau, bukan  kembali seperti itu, akan tetapi, aku tidak tau... bateraiku saat ini belum mau diganti, meskipun sebenarnya ini adalah racun. Dengan segala hal yang kau lakukan saat ini, aku tidak mengerti, aku memilih bertahan.

Kau ingin bertanya sekali lagi kenapa?
Aku tidak tau.
Astaga aku menangis lagi.

Berapa kali pun kau bertanya padaku, jawabanku masih akan tetap sama. Aku hanya akan menangis karena merindukanmu, dan aku hanya akan lepas ketika bersamamu. Alasannya? Aku tidak tau.

Aku sangat paham bagaimana Fikri akan sakit. Maka dari itu, meskipun sejujurnya aku tidak sanggup kehilangan dia (aku juga tidak tau), aku lebih tidak sanggup dia tinggal dan harus sakit.

Ke, aku tidak tau apa yang membuatmu kembali dalam waktu ini. Aku hampir tidak sanggup berharap akan apapun. Akan tetapi, terima kasih untuk segalanya, aku sangat senang.