Jakarta Pusat, Pukul 10.49
Sebenarnya, judul ini sudah ada di draft selama berminggu-minggu. Tapi otakku beku.
Pekerjaanku saja tidak kemudian selesai. Banyak sekali yang tertunda. Aku sampai heran sendiri. Takut akan banyak hal, tapi aku sendiri juga tidak mampu mengungkapkannya.
Jadi, aku ingin mencoba menulis sekali lagi, mungkin akan sedikit berkurang.
Aku berjanji, ini terakhir kali aku akan menyebutmu disini.
Semoga,
Hai Kev,
Apa kabar kamu?
Ku lihat kamu sudah menyelesaikan tugas akhirmu, hehehe. Selamat yak! Maafkan aku tidak sanggup mengucapkannya langsung. Soalnya aku liat looooo, kamuuu balikan ya? Selamat! Sungguh, aku berkata selamat.
Kee, aku sekarang bersama seseorang. Mau tau namanya? Tidak akan ku beri tau hehehehe. Dia temanku SMA. Awalnya kami hanya teman baik. Tapi kamu tentu tau aku, tidak mungkin aku hanya akan berteman baik saja dengan lawan jenis. Kamu masih ingat dulu bagaimana reaksimu sewaktu aku berboncengan dengan cunguk satu itu wkwkwkw Aku sadar ada yang berbeda, tentu saja di aku. Tidak mungkin dia hahahaha. Kee, tapi aku harus LDR dan dengan segala kesibukannya. Aku takut, aku tidak sanggup seperti sebelum-sebelumnyaa, dan kembali berakhir padamu lagi-lagi. Aku tidak akan berkeluh kesah bedanya kamu dan dia bagaimana, hehehe tapi kalau boleh jujur aku masih rindu dengan mu seperti biasa. Apa bedanya ya?
-Aku sudah mulai buntu. Tapi otakku masih penuh.-
Terkadang, aku masih ingin bertemu denganmu, menyapamu seperti semua baik baik saja, mengobrol dan menghentikan waktu.
Apa kamu percaya aku masih menangis menulis ini? Meskipun sebenarnya itu bukan sesuatu hal yang baik baik saja, tapi aku selalu saja tertawa setelahnya.
Kalau memungkin kan pun, aku ingin sekali lagi meminta waktumu. Meskipun kamu tidak ingin tau, aku ingin mengatakan padamu, terimakasih, karna mengijinkan ku untuk singgah sejenak. Doakan aku untuk tidak kembali melakukan hal bodoh seperti sebelum-sebelumnya.
Aku akan meminta ijinmu, boleh aku menggunakanmu sebagai ujung dari segala ujung lelahku?
Aku akan mengartikan ketidaktahuanmu itu, iya.
Tengkyu Ke, jangan lupa! Doakan aku.
Pekerjaanku saja tidak kemudian selesai. Banyak sekali yang tertunda. Aku sampai heran sendiri. Takut akan banyak hal, tapi aku sendiri juga tidak mampu mengungkapkannya.
Jadi, aku ingin mencoba menulis sekali lagi, mungkin akan sedikit berkurang.
Aku berjanji, ini terakhir kali aku akan menyebutmu disini.
Semoga,
Hai Kev,
Apa kabar kamu?
Ku lihat kamu sudah menyelesaikan tugas akhirmu, hehehe. Selamat yak! Maafkan aku tidak sanggup mengucapkannya langsung. Soalnya aku liat looooo, kamuuu balikan ya? Selamat! Sungguh, aku berkata selamat.
Kee, aku sekarang bersama seseorang. Mau tau namanya? Tidak akan ku beri tau hehehehe. Dia temanku SMA. Awalnya kami hanya teman baik. Tapi kamu tentu tau aku, tidak mungkin aku hanya akan berteman baik saja dengan lawan jenis. Kamu masih ingat dulu bagaimana reaksimu sewaktu aku berboncengan dengan cunguk satu itu wkwkwkw Aku sadar ada yang berbeda, tentu saja di aku. Tidak mungkin dia hahahaha. Kee, tapi aku harus LDR dan dengan segala kesibukannya. Aku takut, aku tidak sanggup seperti sebelum-sebelumnyaa, dan kembali berakhir padamu lagi-lagi. Aku tidak akan berkeluh kesah bedanya kamu dan dia bagaimana, hehehe tapi kalau boleh jujur aku masih rindu dengan mu seperti biasa. Apa bedanya ya?
-Aku sudah mulai buntu. Tapi otakku masih penuh.-
Terkadang, aku masih ingin bertemu denganmu, menyapamu seperti semua baik baik saja, mengobrol dan menghentikan waktu.
Apa kamu percaya aku masih menangis menulis ini? Meskipun sebenarnya itu bukan sesuatu hal yang baik baik saja, tapi aku selalu saja tertawa setelahnya.
Kalau memungkin kan pun, aku ingin sekali lagi meminta waktumu. Meskipun kamu tidak ingin tau, aku ingin mengatakan padamu, terimakasih, karna mengijinkan ku untuk singgah sejenak. Doakan aku untuk tidak kembali melakukan hal bodoh seperti sebelum-sebelumnya.
Aku akan meminta ijinmu, boleh aku menggunakanmu sebagai ujung dari segala ujung lelahku?
Aku akan mengartikan ketidaktahuanmu itu, iya.
Tengkyu Ke, jangan lupa! Doakan aku.