Temaram Terakhir di Jakarta

Jariku sepertinya sudah kaku dengan cerita dan cerita,
Sepertinya dia tidak ingin dunia tau apa kesedihan tuannya,
Membiarkan jiwa dan otak memeras lelah,
Lalu mati kutu karna semua sia-sia.
Jakarta pagi ini tidaklah terlalu terik,
Tidak juga menyembulkan pekat kelabu.
Perjalanan kali ini,
Aku tidak tau.

Ku kira aku sudah gila,
Bahkan ketika peluit kereta berjalan menuju pinggir Jakarta saja air mataku sudah deras,
Sesampainya di Jogja, aku bahkan tidak tau bagaimana caranya untuk menangis.
Aku bersumpah untuk tidak kembali,
Untuk tidak lag-lagi terjungkal dengan hal yang sama,
Untuk tidak lagi-lagi mencari kesalahan yang sama,
Perjalanan kali ini, lagi-lagi aku tidak tau.

Tapi aku masih ingin kembali,
menyelesaikan hati yang rusak terkoyak,
mengambil kembali jiwa yang tertinggal.